KELAS KATA ADVERBIA BAHASA BALI

Adverbia dalam kelas kata bahasa Indonesia (Kridalaksana, 2008:81) adalah kategori yang dapat mendampingi adjectiva, numeralia, atau preposisi dalam kontruksi sintaktis. Kelas kata adverbia adalah kelas kata yang paling sulit ditentukan oleh para ahli tata bahasa, lebih-lebih dalam bahasa Bali. Adverbia dalam bahasa bali dapat dikelompokkan sebagai berikut :

       I.            Adverbia Dari segi Prilaku Sintaksisnya

1.      Adverbia yang mendahului kata yang diterangkan:

Contohnya : baan lacurne, baane ngasih-asih, busan-busan ia nolih

2.      Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan:

Contohnya : joh sajan, mendep dogen

    II.            Adverbia Dari segi Bentuknya

Dari segi bentuknya adverbia dibedakan atas adverbia monomorfemis dan polimorfemis.

1.      Adverbia monomorfemis adalah adverbia yang terdiri dari satu morfem.

Contohnya : tuah, paling, sanget, mare, dogen.

2.      Adverbia polimorfemis adalah adverbia yang terdiri dari lebih dari satu morfem.

Contohnya : sateked-tekede, ngasih-asih, busan-busan.

 I.             

 II.             

 III.            Adverbia segi  Perilaku Semantik

Menurut segi perilaku semantik, adverbia terbagi menjadi 8, yaitu :

1.      Adverbia Kualitatif

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu.

Contoh: paling, lebih, kuang.

2.      Adverbia Kuantitatif

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan jumlah.

Contoh: liu, bedik, sawatara.

3.      Adverbia Limitatif

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan pembatasan.

Contoh: tuah, dogen, kuala.

4.      Adverbia Frekuentatif

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu.

Contoh: sai-sai, kapah.

5.      Adverbia Kewaktuan

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu.

Contoh: mare, laut.

6.      Adverbia Kecaraan

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan bagaimaa peristiwa yang dierangkan oleh adverbia itu berlangsung atau terjadi.

Contoh: -

7.      Adverbia Kontrastif

Menggambarkan perentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh: -

8.      Adverbia Keniscayaan

Menggambarkan makna yang berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan aau terjadinya hal atau peristiwa yang dijelaskan adverbia itu.

Contoh: -