Senin, 20 Januari 2014

KELAS KATA ADJEKTIVA BAHASA BALI


Adjektiva adalah suatu kata yang memberikan suatu keterangan lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina. Atau dengan kata lain adjektiva adalah suatu kata yang memberikan keterangan khusus pada subjek. Menurut Chaer adjektiva secara semantik adalah suatu leksem yang menerangkan keadaan suatu nomina atau menyifati nomina itu. Dan jika secara sintatik adalah leksem yang dapat di awali oleh kata ingkar, pembanding dan dapat direduplikasi (Chaer 2009:162). Adjektiva bahasa Bali merupakan katagori kata yang memberikan keterangan lebih khusus tentang objek, subjek, atau pelengkap yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Yang dimaksud oleh pernyataan tersebut adalah bahwa adjektiva bahasa Bali bersifat atribut dalam kontruksi frase.
Misalnya:
Suryane suba lingsir
Don kayune tuh
Godel cenik
Bingung paling
Anak sakit
A.    Bentuk
Berdasarkan bentuknya adjektiva dibedakan menjadi dua yaitu : adjektiva dasar dan  adjektiva turunan.
1.      Adjektiva dasar
Adjektiva dasar Sebagian besar merupakan bentuk yang monomorfemis, meskipun ada yang berbentuk perulangan semu. Atau dapat dikatakan adjektiva yang dapat berdiri sendiri tan pa mengalami proses morfologis.
Misalnya :
-          Lingsir                   - Nget              - Bingung
-          Buduh                    - Osah             - Cenik
-          Tuh                        - Galang
2.      Adjektiva turunan
Adjektiva turunan adalah adjektiva yang sudah mengalami proses morfologis yang cendrung bersifat polimorfemis. Adjektiva turunan dapat dibedakan sebagai berikut :
Misalnya: kasedihanne, panese, melahang.
Adjektiva Pengulangan.
Contoh: -
Adjektiva Pemajemukan
a.       Gabungan sinonim/antonim.
Contoh: bingung paling, truna truni, peteng lemah.
b.      Gabungan morfem unik dan bebas
Contoh : panes ngenter, ngongkek pacelengkung
c.       Gabungan morfem bebas:
Contoh: bingung paling, truna truni, peteng lemah

B.     Dari Segi Semantis
1.      Adjektiva bertaraf yang mengungkapkan suatu kualitas.
a.       Adjektiva pemeri sifat yang memerikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental. Contoh: lingsir, cenik, melah, ririh.
b.      Adjektiva ukuran yang mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan ukuran kuantitatif. Contoh: selae, acekel.
c.       Adjektiva warna yang mengacu ke berbagai warna. Contoh: -
d.      Adjektiva waktu yang mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai pewatas. Contoh: makelo, pitulas tiban.
e.       Adjektiva jarak yang mengacu ke ruang antara dua benda, tempat, atau maujud sebagai pewatas nomina. Contoh: joh.
f.       Adjektiva sikap batin yang bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan. Contoh: sedih, getar sumringah, girang.
g.      Adjektiva cerapan yang bertalian dengan pancaindera. Contoh: -
2.      Adjektiva tak bertaraf yang mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan. Contoh: -

C.    Dari Segi Sintaksis
1.      Adjektiva atributif adalah pewatas dalam frasa nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap. Tempatnya adalah di sebelah kanan atau setelah nomina. Contoh: godel cenik.
2.      Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa. Contoh: Baan lacurne tusing ada anak nanggung.
3.      Adjektiva adverbial adalah pewatas verba (atau adjektiva lain) yang menjadi predikat. Contoh : nirdon rasane ia ngietang malajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INGAT KOMENTARNYA :