Adjektiva adalah
suatu kata yang memberikan suatu keterangan lebih khusus tentang sesuatu yang
dinyatakan oleh nomina. Atau dengan kata lain adjektiva adalah suatu kata yang
memberikan keterangan khusus pada subjek. Menurut Chaer adjektiva secara
semantik adalah suatu leksem yang menerangkan keadaan suatu nomina atau
menyifati nomina itu. Dan jika secara sintatik adalah leksem yang dapat di
awali oleh kata ingkar, pembanding dan dapat direduplikasi (Chaer 2009:162).
Adjektiva bahasa Bali merupakan katagori kata yang memberikan keterangan lebih
khusus tentang objek, subjek, atau pelengkap yang dinyatakan oleh nomina dalam
kalimat. Yang dimaksud oleh pernyataan tersebut adalah bahwa adjektiva bahasa
Bali bersifat atribut dalam kontruksi frase.
Misalnya:
Suryane suba lingsir
Don kayune tuh
Godel cenik
Bingung paling
Anak sakit
A.
Bentuk
Berdasarkan
bentuknya adjektiva dibedakan menjadi dua yaitu : adjektiva dasar dan adjektiva turunan.
1.
Adjektiva
dasar
Adjektiva dasar
Sebagian besar merupakan bentuk yang monomorfemis, meskipun ada yang berbentuk
perulangan semu. Atau dapat dikatakan adjektiva yang dapat berdiri sendiri tan
pa mengalami proses morfologis.
Misalnya :
-
Lingsir - Nget - Bingung
-
Buduh - Osah - Cenik
-
Tuh - Galang
2.
Adjektiva
turunan
Adjektiva turunan
adalah adjektiva yang sudah mengalami proses morfologis yang cendrung bersifat
polimorfemis. Adjektiva turunan dapat dibedakan sebagai berikut :
Misalnya: kasedihanne, panese, melahang.
Adjektiva Pengulangan.
Contoh: -
Adjektiva Pemajemukan
a.
Gabungan sinonim/antonim.
Contoh: bingung
paling, truna truni, peteng lemah.
b.
Gabungan morfem unik dan bebas
Contoh : panes ngenter, ngongkek pacelengkung
c.
Gabungan morfem bebas:
Contoh: bingung
paling, truna truni, peteng lemah
B.
Dari Segi
Semantis
1.
Adjektiva bertaraf yang
mengungkapkan suatu kualitas.
a.
Adjektiva pemeri sifat yang
memerikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik atau mental. Contoh: lingsir, cenik, melah, ririh.
b.
Adjektiva ukuran yang
mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan ukuran kuantitatif. Contoh: selae,
acekel.
c.
Adjektiva warna yang
mengacu ke berbagai warna. Contoh: -
d.
Adjektiva waktu yang
mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung sebagai
pewatas. Contoh: makelo, pitulas
tiban.
e.
Adjektiva jarak yang
mengacu ke ruang antara dua benda, tempat, atau maujud sebagai pewatas nomina.
Contoh: joh.
f.
Adjektiva sikap batin yang
bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan. Contoh: sedih, getar sumringah,
girang.
g.
Adjektiva cerapan yang
bertalian dengan pancaindera. Contoh: -
2.
Adjektiva tak bertaraf yang
mengungkapkan keanggotaan dalam suatu golongan. Contoh: -
C.
Dari Segi
Sintaksis
1.
Adjektiva atributif adalah
pewatas dalam frasa nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau
pelengkap. Tempatnya adalah di sebelah kanan atau setelah nomina. Contoh: godel cenik.
2.
Adjektiva predikatif adalah
adjektiva yang menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa. Contoh:
Baan lacurne
tusing ada anak nanggung.
3.
Adjektiva adverbial adalah
pewatas verba (atau adjektiva lain) yang menjadi predikat. Contoh : nirdon rasane
ia ngietang
malajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INGAT KOMENTARNYA :